Rabu, 26 November 2014

resistor



Pengertian Resistor dan Jenis - Jenis Resistor

Diposkan oleh Electro Bee
9:16 PM
Resisitor merupakan salah satu komponen elektronika yang bersifat pasif dimana komponen ini tidak membutuhan arus listrik untuk berkerja. Resisitor memiliki sifat menghambat arus listrik dan resistor sendiri memiliki nilai besaran hambatan yaitu ohm dan dituliskan dengan simbol Ω.

Resistor banyak sekali kegunaanya dalam rangkaian elektronika, misalnya :
  • Sebagai penghambat arus listrik
  • Sebagai pembagi tegangan
  • Sebagai pengaman arus berlebih
  • Sebagai pembagi arus
  • dan lain sebagainya.




Berdasarkan nilai hambatannya resistor dapat dibagi menjadi 3 jenis :

1.Fixed Resistor         : merupakan resistor yang memiliki nilai hambatan tetap.
2.Varibel Resistor      : merupakan resistor yang memiliki nilai hambatan yang dapat berubah-ubah.
3. Resistor Non Linier : merupakan resistor yang memiliki nilai hambatan yang tidak liner hal ini dikarenakan nilai resistor tersebut dipengarui oleh keadaan suhu, cahaya dan sebagainya.

Berikut ini penjelasan yang lebih mendetail tentang ketiga resistor diatas :

1.Fixed Resistor

Fixed resistor merupakan yang nilai hambatanya bernilai tetap, dimana nilai-nilai ketetapan resistor fixed ini di atur oleh EIA ( Electronic Industries Association ). 

Berikut ini simbol dari resistor tetap:




Berikut ini nilai standartrisasi yang berada di pasaran:


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvwt0iaPP8keoMwUsvqie-crYU5hPWervUWkxLnXozkcjJkfoSJFGD1DtynWpsJp2zyteoLcSPJn_KOy5PEN8OpAU-4rte6qV5GIysirOZQKjdf8TNHdo8OdgzcCUw62pY97dWZfU2PU4/s1600/standar+nilai+resistor.jpg
Untuk mengetahui besaran hambatanya kita dapat melihat nilainya berdasarkan nilai cincinya (bisanya resistor karbon yang memiliki cincin sedangkan bentuk SMD (Surface Mouth Device) berbeda). 
Berikut ini tabel nilai cincin resistor :



Berikut ini cara membaca nilai resistor SMD :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDtjrCBB2h6yFmCDibLWgETn2yWshatJJ-BIs1h90f6ZxYqB1OyF_c73DPM8kmUXmxyy4YJaCrFxSZBZm1hxF6yOYMeYZAttsdhACA8utWUz6YVpS3iyqbfMNsLGQie8Xwi-Nb_BxMHvI/s320/membaca+nila+resistor+SMD.PNG

Berikut bentuk-bentuk resitor fixed :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh4GApDGzU8se9FeMTEo-FOyeS7OQFPxTDvaDrysG27vKFZaz4Rchx3NOdZH33ajOvJ5z2bGj_LrZITCAVIHLtNwFBhNvWXq13Xy5Sqn4zXHdemfsdyj65XdHKxQIgejFBw_n7rxiZs8HY/s1600/resistor+fixed.jpg



2. Variabel Resistor
Merupakan resistor yang nilai hambatanya dapat diubah-ubah. Bentuk atau jenis dari resistor variable ini juga sangat banyak misanya potensiometer dan trimpot. Biasanya tujuan dari pengunaan variabel resistor ini sebagai pembagi tegangan yang dapat kita atur misalnya, pengaturan volume amplifier analog dan sebagainya.
Potensiometer merupakan variabel resistor yang memiliki poros untuk melakukan pengaturan nilai resistansinya sedangkan trimpot tidak memiliki poros sehingga untuk melakukan perubahan kita mengunakan obeng. 
Berikut ini gambar potensiometer dan trimpot:


Simbol dan pembacaan kaki potensiometer :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKi6WMfFnP49nNG49wNtjy4uePOjH-vQu3KO1j-bOMoYGjYWsl7txaUFsDqqz-XgLUT-wQyeeDQqVXAhi41f6Zkvp35IFfT2YpRedOQ4qbTkjEQPgbZGgqvtQJl7_il8EeByhtJexBjVs/s320/Potentiometer.jpg


 3. Resistor Non Liner
Merupakan resistor yang nilai resistansi bergantung pada keadaan sekitarnya, misalnya LDR ( Light Dependent Resistor ), PTC ( Positive Temperatur Coeficient ), NTC ( Negative Temperature Coeficient ), dan lain sebagainya.

>> LDR ( Light Dependent Resistor )
Merupakan resistor yang nilai resistansi di pengaruhi besaran cahaya yang berada disekitarnya. LDR banyak sekali kegunaanya semisal digunakan lampu taman otomatis, robot line tracer dan lain-lain.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiR_o3BFcPVVFoNcKi0jXOTFfV4n7pzAEC3jxV8BfksPetpXq-7i43CJt-94w04PSnbuMHNJxv8StKT_MoiF8NgmBVHKWKlPQdTRLEnwZTKwkuEZssnkD0xXbB-qQrVhIFjVfY-AQETiqo/s320/gambar+ldr+dan+simbol+ldr.png

>> PTC ( Positive Temperature Coefisient )
PTC biasanya digunakan untuk sensor temperature. PTC berfungsi sebagai tahanan atau resistansi (resistor) dimana nilai/ besar tahanannya berubah sesuai perubahan suhu. Disebut positif, karena nilai tahanannya akan naik jika temperatur naik, dan turun jika temperatur turun. 

Prinsip Kerja PTC :
• The PTC-elemen pemanas sensitif mengatur kekuatan sesuai dengan temperatur yang diperlukan. Para input daya tergantung pada output yang diminta panas.
• Karena Perlawanan khusus suhu-karakteristik, ada suhu ada tambahan peraturan atau perangkat keselamatan diperlukan sementara mencapai tinggi tingkat daya panas ketika menggunakan area resistansi rendah

>> NTC ( Negative Temperature Coefisient )
NTC memiliki karakteristik kebalikan PTC, tahanan NTC akan turun jika temperature naik dan sebaliknya.Bagaimana NTC/PTC bisa berfungsi sebagai sensor? Dari nilai tahanannya. Biasanya aplikasinya dengan mengidentifikasikan arus yang mengalir melalui PTC. Jika PTC diberi tegangan, maka akan mengalir arus. Jadi, besarnya arus ini akan berubah2 sesuai perubahan tahanan PTC. Arus ini kemudian diukur sebagai identifikasi perubahan temperatur. Satuan dari PTC dan NTC sendiri  adalah Kelvin (K).

Prinsip Kerja NTC
• Resistansi NTC thermis - diterima oleh seluruh partisipan berkurang secara proporsional dengan peningkatan suhu.
• Resistansi-temperatur thermistorhubungan dapat diperkirakan oleh,
karakteristik

Berikut ini bentuk dari NTC :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhD65PinpkL0dTjPGwd6o25i-DCmzci-2kr_0lGZfxuD92FyK1F4Zsv9npNr06p3uN88t14pLmGdR9lPPfKe5up6D3rCTW9DjkTWgUtdemPmMCLdwS5PmyNbHykCIiZCmhMlkjZEvq6qeIF/s320/ntc-thermistor.jpg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar